Press Release
Wakijan mengakui, keberanian Asia Star Services tidaklah sia-sia. Awalnya, pabrikan peralatan dirgantara itu hanya ingin menguji coba radar ADS-B buatannya. Namun perkembangannya, radar mereka justru menarik minat Airnav (air navigation) Indonesia.
Radar Buatan Indonesia Turut Sukseskan KTT APEC 2013
Radar ADS-B (Automatic Dependent Surveillance Broadcasting) buatan Indonesia turut membantu mengamankan dan mensukseskan pelaksaan KTT APEC (Asia Pacific Economy Cooperation) 2013 di Bali.
Asia Star Services sebagai produsen Radar ADS-B berinisiatif untuk membantu kelancaran dan suksesnya acara KTT APEC 2013 di Bali dengan memasang serta mengoperasikan radar yang canggih ini.
Lalu lintas udara di Bali mulai H-2 KTT APEC, cukup ramai. Karena para pemimpin negara yang menjadi tamu KTT APEC (Asia Pacific Economy Cooperation) berdatangan. Radar canggih menjadi solusi.
Arus lalu lintas udara di Pulai Dewata, cukup padat. Sedikitnya terdapat 30 pesawat undangan KTT APEC yang landing di Bandara International Ngurai Rai, per jam. Sedangkan tiap menitnya bisa satu pesawat yang mendarat. Untuk KTT APEC, Bandara Ngurah Rai melakukan sistem buka tutup.
Pada saat pengajuan pemasangan Radar ini, proses yang lumayan sulit, namun berkat dari Tuhan mendapat jalan dan diterima untuk di tempatkan pada Posko Satgas Udara PAM VVIP KTT APEC 2013.
Pada saat Radar ADS-B ini telah terpasang di Posko Satgas Udara, pihak Airnav Indonesia sempat mengunjungi dan melihat cara kerja Radar, dan tidak banyak bicara menyatakan kagum, hingga meminta jika bisa Radar dapat dipindahkan ke Posko Airnav Indonesia dan Otoritas Bandara di kawasan gedung terminal, namun untuk memindah Radar ke Posko Airnav Indonesia dan Otoritas Bandara, yang memberikan ijin bukan dari pemyedia Radar, melainkan harus meminta ijin kepada Panglima Komando Sektor II (PANGKOSEK II) yang telah memberikan ijin untuk memasanag Radar di ruangan Satgas Udara PAM VVIP KTT 2013, tutur Wakijan selaku Direktur Asia Star kepada petugas dari Airnav Indonesia dan Otoritas bandara.
Kami bahagia sekaligus bangga. Karena, kami mampu melakukan develop dan mengintegrasikan radar ADS-B dengan tampilan 3D (3 dimensi) dilengkapi dengan info cuaca secara online dan Airways Route (rute jalur penerbangan). Selama ini, radar kan banyak impor. Ketika ada trouble, tak bisa cepat diselesaikan. Alhasil, mengganggu sejumlah jadwal penerbangan di tanah air,"
Menurut Direktur Asia Star, Wakijan, radar ADS-B dikembangkan oleh Asia Star. Radar buatan Indonesia ini cukup istimewa karena mampu memonitor pergerakan pesawat mulai dari pesawat start engine (transponder ON) sampai mendarat dan kembali ke apron (transponder OFF) diantaranya:
1) Taxi
2) Take off
3) Rate of climb
4) Climb of graphic
5) Refresh rate per 2 (dua) detik untuk tampilan 2 dimensi
6) Refresh rate per 3 (tiga) detik untuk tampilan 3 dimensi
7) Heading
8) Altitude
9) Speed
10) Dapat menampilkan data pesawat (route, registration, ownership, type, series, airport origin & destination, transponder code).
11) Membuat laporan dan merekam pesawat apa saja yang melintas dalam jangkauan radar walau tidak muncul pada tampilan layar monitor berupa text dokumen yang dapat otomatis dikirim kepada siapa saja yang berkompeten setiap jam 24:00
12) Dapat merekam dalam bentuk video
13) Dapat melihat hanya satu pesawat (flight following)
14) Dapat melihat hanya pesawat milik perusahaan tertentu saja
15) Dapat melihat seluruh pesawat yang melintas diwilayah udara kita dalam jangkauan antenna ADS-B
16) Dapat di integrasikan seluruh wilayah udara Indonesia dengan hanya melihat dari satu tempat saja
17) Dapat digunakan sebagai cadangan radar pemandu lalulintas pesawat udara (secondary Radar ATC)
Radar ADS-B ini juga dilengkapi dengan info laporan cuaca (weather info) dengan tampilan 3D guna memudahkan controller untuk mengarahkan pesawat udara, tutur Wakijan, data cuaca yang ditampilkan adalah diantaranya sebagai berikut:
1) Ketinggian awan
2) Terdapat halilintar/petir (thunderstorm)
3) Terjadi turbulence
4) Arah angin
5) Kecepatan angin
6) Icing
7) Serta data lain yang terkait
Pada tampilan 3D lengkap dengan type dan seri pesawat yang real hingga color scheme dan registrasi asli pesawat yang sedang terbang, kata Wakijan, semua data text serta tampilan 3D (3 dimensi) lengkap dengan grafik dan koordinatnya sehingga semua penerbangan dapat tercatat dan terekam secara dokumen (text) dan visual (video) yang dapat dilakukan playback setiap saat jika diperlukan.
Radar ini, lanjutnya, sangatlah berguna dalam memonitor pergerakan pesawat udara yang cukup ramai selama KTT APEC di Bali. Terbukti beberapa kali petugas Airnav (Air Navigation) Indonesia melakukan monitoring menggunakan Radar ini untuk melihat pergerakan sejumlah pesawat delegasi luar negeri melalui radar ADS-B. " Pesawat yang membawa pejabat penting luar negeri, sudah bisa kita monitor dari jauh. Laporannya cukup akurat dan komplit," paparnya.
Hari ini (2 hari lalu), ungkap Wakijan, telah semua delegasi sudah datang beberapa pesawat asing yang sudah landing diantaranya berasal dari Papua Nugini, Taiwan, China, Meksiko dan Hongkong. Chili, Peru dan China, Rusia.
Hari ini (2 hari lalu), ungkap Wakijan, telah semua delegasi sudah datang beberapa pesawat asing yang sudah landing diantaranya berasal dari Papua Nugini, Taiwan, China, Meksiko dan Hongkong. Chili, Peru dan China, Rusia.
Keunggulan lainnya, terang Wakijan, radar ADS-B ini menyediakan cadangan atau back up satu unit kepada pembeli atau pemakainya. Apabila radar utama mengalami trouble maka radar cadangan bisa menggantikan fungsinya secara otomatis "Jadi, operasional radar lebih terjamin ready setiap saat. Selain itu, penggunaan radar ADS-B tidak perlu alat bantu di pesawat yang harganya mahal,"
Kolonel Fajar sebagai Asops Satas Pertahanan Udara (SATGAS HANUD PAM VVIP KTT APEC XXI) dan Kolonel Tri Kurniawan ASKOMLEK (SATGAS HANUD PAM VVIP KTT APEC XXI) di Bali, menyatakan dengan adanya Radar ADS-B buatan anak bangsa (dalam negeri) ini sangat membantu, khususnya pesawat yang diluar wilayah udara Indonesia untuk mengetahui sejak dini keberadaan pesawat tamu Negara tersebut.
Hal ini adalah andil Asia Star Services demi suksesnya perhelatan akbar ini, seperti diungkapkan Wakijan, Direktur Asia Star Services, pemasangan radar serta operasional di arena KTT APEC, biayanya ditangung oleh penyedia jasa sendiri tanpa membebani pihak Panitia KTT APEC 2013.
"Kami ingin sukseskan KTT APEC demi nama baik bangsa. Apalagi acara ini tujuannya baik, meningkatkan potensi perekonomian kawasan Asia Pasifik. Selain itu, momentum ini kami manfaatkan untuk uji coba produk kami," kata dia lewat sambungan telepon.
Wakijan mengakui, keberanian Asia Star Services tidaklah sia-sia. Awalnya, pabrikan peralatan dirgantara itu hanya ingin menguji coba radar ADS-B buatannya. Namun perkembangannya, radar mereka justru menarik minat Airnav (air navigation) Indonesia.
"Di hari kedua, pihak Airnav Indonesia bergabung dengan kami. Karena, produk kami cukup mudah dan lengkap datanya. Demikian pula akurasinya," jelasnya.
Berita ini dimuat di portal inilah dot com seperti pada link dimaksud:
Ini Kecanggihan Radar Buatan Indonesia -Inovasi Portal Berita
Demikian sekilas tentang Radar ADS-B buatan Indonesia untuk membantu dan turut mensukseskan acara KTT APEC 2013.
Denpasar, 7 Oktober 2013
Tertanda,
(WAKIJAN, Sab)
Direktur
Asia Star Services
Email: wakijan99@gmail.com – wakijanp@aol.com
Cell: +62811 945094 - +62878 5171 9492
Ini Kecanggihan Radar Buatan Indonesia
ist
INILAH.COM, Denpasar - Radar ADS-B (Automatic Dependent Surveillance Broadcasting) buatan Indonesia yang canggih dipercaya amankan KTT APEC, Nusa Dua Bali.
Menurut Business and Management Consultant Asia Star, Wakijan, radar ADS-B dikembangkan oleh Asia Star bekerjasama dengan MPG Grup.
Radar buatan Indonesia ini cukup istimewa karena mampu memonitor pergerakan pesawat mulai dari pesawat start engine (transponder ON) sampai mendarat dan kembali ke apron (transponder OFF).
"Dan semua data text serta tampilan 3D (3 dimensi) lengkap dengan grafik dan koordinatnya sehingga semua penerbangan dapat tercatat dan terekam secara dokumen (text) dan visual (video)," terangnya kepada INILAH.COM, Sabtu (05/10/2013).
Radar ini, lanjutnya, sangatlah berguna dalam mengatur arus lalu lintas dirgantara yang cukup ramai selama KTT APEC di Bali. Terbukti beberapa kali petugas Airnav (Air Navigation) Indonesia memonitor sejumlah pesawat delegasi luar negeri melalui radar ADS-B. "Pesawat yang membawa pejabat penting luar negeri, sudah bisa kita monitor dari jauh. Laporannya cukup akurat dan komplit," paparnya.
Hari ini, ungkap Wakijan, beberapa pesawat asing yang sudah landing diantaranya berasal dari Papua Nugini, Taiwan, China, Meksiko dan Hongkong. Sedangkan delegasi Rusia belum Nampak. Dijadwalkan besok.
Keunggulan lainnya, terang Wakijan, radar ADS-B ini menyediakan cadangan atau back up satu unit kepada pembeli atau pemakainya. Apabila radar induk mengalami trouble maka radar cadangan bisa menggantikan fungsinya secara otomatis.
"Jadi, operasional radar lebih terjamin ready setiap saat. Selain itu, penggunaan radar ADS-B tidak perlu alat bantu di pesawat yang harganya mahal," tukasnya.[man]
Ini Kecanggihan Radar Buatan Indonesia
ist
INILAH.COM, Denpasar - Radar ADS-B (Automatic Dependent Surveillance Broadcasting) buatan Indonesia yang canggih dipercaya amankan KTT APEC, Nusa Dua Bali.
Menurut Business and Management Consultant Asia Star, Wakijan, radar ADS-B dikembangkan oleh Asia Star bekerjasama dengan MPG Grup.
Radar buatan Indonesia ini cukup istimewa karena mampu memonitor pergerakan pesawat mulai dari pesawat start engine (transponder ON) sampai mendarat dan kembali ke apron (transponder OFF).
"Dan semua data text serta tampilan 3D (3 dimensi) lengkap dengan grafik dan koordinatnya sehingga semua penerbangan dapat tercatat dan terekam secara dokumen (text) dan visual (video)," terangnya kepada INILAH.COM, Sabtu (05/10/2013).
Radar ini, lanjutnya, sangatlah berguna dalam mengatur arus lalu lintas dirgantara yang cukup ramai selama KTT APEC di Bali. Terbukti beberapa kali petugas Airnav (Air Navigation) Indonesia memonitor sejumlah pesawat delegasi luar negeri melalui radar ADS-B. "Pesawat yang membawa pejabat penting luar negeri, sudah bisa kita monitor dari jauh. Laporannya cukup akurat dan komplit," paparnya.
Hari ini, ungkap Wakijan, beberapa pesawat asing yang sudah landing diantaranya berasal dari Papua Nugini, Taiwan, China, Meksiko dan Hongkong. Sedangkan delegasi Rusia belum Nampak. Dijadwalkan besok.
Keunggulan lainnya, terang Wakijan, radar ADS-B ini menyediakan cadangan atau back up satu unit kepada pembeli atau pemakainya. Apabila radar induk mengalami trouble maka radar cadangan bisa menggantikan fungsinya secara otomatis.
"Jadi, operasional radar lebih terjamin ready setiap saat. Selain itu, penggunaan radar ADS-B tidak perlu alat bantu di pesawat yang harganya mahal," tukasnya.[man]
Radar buatan Indonesia ini cukup istimewa karena mampu memonitor pergerakan pesawat mulai dari pesawat start engine (transponder ON) sampai mendarat dan kembali ke apron (transponder OFF).
"Dan semua data text serta tampilan 3D (3 dimensi) lengkap dengan grafik dan koordinatnya sehingga semua penerbangan dapat tercatat dan terekam secara dokumen (text) dan visual (video)," terangnya kepada INILAH.COM, Sabtu (05/10/2013).
Radar ini, lanjutnya, sangatlah berguna dalam mengatur arus lalu lintas dirgantara yang cukup ramai selama KTT APEC di Bali. Terbukti beberapa kali petugas Airnav (Air Navigation) Indonesia memonitor sejumlah pesawat delegasi luar negeri melalui radar ADS-B. "Pesawat yang membawa pejabat penting luar negeri, sudah bisa kita monitor dari jauh. Laporannya cukup akurat dan komplit," paparnya.
Hari ini, ungkap Wakijan, beberapa pesawat asing yang sudah landing diantaranya berasal dari Papua Nugini, Taiwan, China, Meksiko dan Hongkong. Sedangkan delegasi Rusia belum Nampak. Dijadwalkan besok.
Keunggulan lainnya, terang Wakijan, radar ADS-B ini menyediakan cadangan atau back up satu unit kepada pembeli atau pemakainya. Apabila radar induk mengalami trouble maka radar cadangan bisa menggantikan fungsinya secara otomatis.
"Jadi, operasional radar lebih terjamin ready setiap saat. Selain itu, penggunaan radar ADS-B tidak perlu alat bantu di pesawat yang harganya mahal," tukasnya.[man]
Tidak ada komentar:
Posting Komentar